Tangisan haru menyelimuti udara siang terik di lingkungan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 12 Kupang, Rabu, 19 Juni 2024.
Di bawah tenda lapangan upacara, seluruh warga sekolah tak dapat menahan air mata melepas Kepala SMAN 12 Kupang, Yusak D.A Suni, S. Pd, M. Pd,. yang memasuki purna tugas.
"Semua Karena Cinta", sebuah ungkapan perpisahan yang disampaikan warga sekolah dalam acara Perpisahan Kepala SMAN 12 Kupang yang dipadukan Festival Panen Hasil Belajar.
Yusak Suni, adalah sosok peletak fondasi yang menginpirasi sejak ditunjuk pada 01 November 2014, sebagai Kepala SMAN 12 Kupang pertama.
Kurang lebih 10 tahun atau lebih tepatnya 9 tahun 8 bulan, dirinya menabur kemesraan, cinta dan harapan di SMAN 12 Kupang.
20 November 2014, usai dilantik, dihadapan semua yang hadir, ia mengungkapkan bahwa sebagai pemimpin, dirinya mulai mempersiapkan, menata dan meramu kisah untuk perjalanan sekolah dibantu 17 guru honor lainnya.
"Kita awalnya numpang di gedung SMPN 19 Kupang, baru kemudian pada 2015 kita punya gedung sendiri dengan 3 ruang kelas yaitu satu ruang kepala sekolah, satu ruang guru dan satu ruang belajar," ungkapnya.
Yusak mengisahkan bahwa karena cinta dan harapan yang tinggi untuk kemajuan pendidikan, para guru diawal harus melewati perjuangan panjang.
"Mulai dari tidak terima gaji sampai berbulan-bulan bahkan hingga tidak ada toilet dan harus pinjam ke rumah warga atau masuk ke hutan," kisahnya.
Kemesraan selalu ia tanamkan kepada seluruh warga sekolah, hasil dari perjuangan diawal itu kemudian menjawab harapan dengan hasil yang baik.
Dibawah kepemimpinan Yusak Suni, SMAN 12 menjadi penghasil guru penggerak terbanyak di Kota Kupang yakni sebanyak 7 orang.
Hingga saat ini, sudah ada 9 rombongan belajar dengan fasilitas yang begitu baik, berupa beberapa laboratorium maupun fasilitas olahraga.
"Saya yakin nanti kedepan akan lebih hebat lagi. Terbaru akan ada tambahan 2 ruang kelas lagi dan sudah diukur," ujar Yusak.
Jangan Takut
Rasa kehilangan tentu akan dirasakan para guru dengan purna tugasnya Yusak Suni, sosok yang sudah dianggap sebagai orang tua dan panutan bagi mereka.
"Jangan takut walaupun saya pergi, karena banyak guru hebat di SMAN 12 Kupang. Sekolah akan terus bergerak maju kalau ada banyak guru hebat," pesannya.
Ia menitipkan pesan agar tidak bekerja sendiri, pengalaman kerja yang ia terapkan selama ini yakni kerja dalam tim harus terus dijaga dan dirawat.
"Masih banyak orang hebat disini dan saya tidak khawatir, karena di SMAN 12 ada banyak orang hebat yang bisa membawa sekolah ini melangkah lebih jauh lagi," ujarnya.
"SMAN 12 Kupang akan tetap jadi sekolah terbaik dan terindah, Kenapa saya bilang terindah, karena view-nya keren dan hanya Labuan Bajo yang bisa kalahkan keindahan sekolah ini," ungkapnya.
Ia mengatakan, SMAN 12 Kupang punya prospek yang bagus untuk pengembangan kedepan sehingga harus ditangani dengan baik oleh para guru.
"Terima kasih karena sudah bekerjasama dengan saya selama 9 tahun 8 bulan. Saya sudah sampai dibatas, sehingga saya harus berhenti dan dilanjutkan oleh orang lain lagi," ujarnya.
Sosok Inspiratif
Sri Mulyati, Pengawas Pembina SMAN 12 Kupang, yang hadir pada kesempatan tersebut mengungkapkan bahwa Yusak Suni adalah sosok pemimpin yang inspiratif.
"Pak Yusak Suni, selama menjadi Kepala SMAN 12 Kupang sangat inspiratif, terukur dari sikap dan kerja-kerjanya," ungkapnya.
Pengabdiannya dalam membangun soliditas dan kerja bersama guru di sekolah ini sangat luar biasa, hasilnya nampak dengan pencapaian yang didapat sekolah ini.
"Kerja bersama yang solid kemudian dapat merubah wajah sekolah ini," ujarnya.
Adel soben, S. Pd, Guru Agama Kristen, yang sudah mengabdi sejak sekolah berdiri 2014 silam, mengungkapkan bahwa Yusak Suni adalah sosok pemimpin yang hebat, bijaksana dan hadir sebagai orang tua baginya.
"Tidak saja murid yang ditegur bila lakukan kesalahan, tetapi kami guru juga demikian. Sikap disiplin menjadi hal paling penting yang selalu diajarkan dan diterapkan beliau," ucapnya.
Pada momentum perpisahan ini, ada ucapan perpisahan dari para guru lewat lantunan lagu kemesraan dan puisi, kemudian pemberian cinderamata.
Para siswa juga memberikan ucapan perpisahan lewat puisi dan karya seni lainnya yang ditampilkan dihadapan para guru dan orang tua murid yang hadir.***
Berikan Komentar